Kamis, 18 Juni 2009
Arsenal Gaet Bek Muda Belgia
Dia adalah seorang pemain lini belakang, yang bisa menjadi bek tengah maupun bek kiri. Saat ini ia masih tercatat sebagai pemain Ajax Amsterdam, tim yang sudah dibelanya sejak 2003.
Kabar bahwa Vermaelen akan menjadi anggota The Gunners diungkapkan sendiri oleh yang bersangkutan. Kepada koran Gazet van Antwerpen ia mengatakan bahwa ia sedang dalam proses menandatangani kontrak empat tahun di Emirates Stadium.
"Aku akan berangkat ke London hari Kamis (18/6/2009) untuk tes kesehatan. Kalau semuanya berjalan sesuai rencana, aku akan mengikat kontrak," tuturnya, seperti dikutip dari AFP.
"Semuanya terancang untuk hari-hari terbaik dalam hidupku. Arsenal klub yang fantastis dengan seorang pelatih yang gandrung pada permainan indah. Aku akan bertarung melawan penyerang-penyerang terbaik dunia, tapi itu tak membuatku takut."
Vermaelen mengasah bakatnya di klub lokal bernama Germinal Ekeren, yang kemudian berubah nama menjadi Germinal Beerschot. Di usia 18 tahun ia ditarik Ajax dan pada Februari 2004 menjalani debut profesionalnya.
Di musim 2004/2005, pria kelahiran 14 November 1985 itu dipinjamkan ke RKC Waalwijk selama satu tahun. Sekembalinya ke Amsterdam, bek bertinggi badan 186 cm itu terus menjadi salah satu tulang punggung pertahanan Ajax.
Mengenai nilai transfer Vermaelen ke Arsenal, konon Ajax melepasnya dengan harga 13 juta euro atau sekitar Rp 184 miliar.
Rabu, 17 Juni 2009
Bayern Tak Pernah Berniat Jual Ribery
Presiden Bayern Frank Beckenbauer pada pertengahan pekan ini memberi sinyal kuat bahwa klubnya bisa saja melepas Ribery jika pemain bersangkutan memang benar-benar berniat hijrah dari Die Roten.
Hal itu tak pelak disambut positif oleh klub-klub peminat pemain asal Prancis tersebut. Hasilnya, bursa transfer belakangan ini pun diramaikan oleh nama Ribery yang dikaitkan, di antaranya, dengan Real Madrid, Chelsea dan Manchester United.
Akant tetapi, pada prosesnya Bayern justru menyanggah anggapan bahwa mereka membuka kesempatan Ribery untuk pergi. Kabar yang beredar, kata mereka, tidak menggambarkan kenyataan.
"Tak ada niatan dari dewan penasehat FC Bayern yang termasuk menjual Franck Ribery. Menurut peraturan dewan direksi Bayern Munich, transfer pemain tidak membutuhkan persetujuan dewan penasehat," sebut keterangan Bayern seperti dikutip Setanta.
"Dewan Direksi FC Bayern Munich sudah membuat keputusan bahwa Franck Ribery tidak dijual," lanjut pernyataan itu.
Benar tidak menjual atau sekadar jual mahal?
Selasa, 16 Juni 2009
Manchester City Bisa Punya 'Robinator'
Postur tubuhnya saat ini tak bikin Robinho puas. Bintang Manchester City itu pun bertekad membentuk tubuh jadi lebih perkasa.
Fisik Robinho bisa dibilang relatif kecil untuk ukuran pemain sepakbola yang berlaga di Eropa. Dengan postur 1,75 meter/60 kg, tubuh pemain asal Brasil itu tidak kekar-kekar amat.
Sebagai pesepakbola profesional yang berposisi sebagai penyerang, Robinho niscaya acap berurusan dengan "tembok-tembok" pemain belakang lawan. Inilah yang boleh jadi memacunya untuk jadi lebih berotot.Alhasil, sudah sekian waktu pemain berusia 25 tahun tersebut menambah porsi latihan dengan berolahraga angkat berat. "Aku akan kembali (musim depan) dengan lebih besar dan kuat," seru dia seperti dikutip The Sun.
Saking bertekadnya, konon rekan satu tim Robinho di City telah menjulukinya sebagai Arnie, mengacu kepada Arnold Schwarzenegger, aktor berotot yang sempat membintangi film Terminator dan kini menjadi Gubernur California.
Masih menurut The Sun, rekan Robinho bahkan sempat melemparkan olok-olok ketika melihat Robinho berolahraga. "Saat Robinho sedang mengangkat sebuah barbel, seorang pemain bergurau kalau dia terlihat seperti tusuk gigi yang memakai sepasang headphone."
Berhasilkah upaya Robinho jadi lebih kekar, meski mungkin tidak seperti 'Arnie' di film Terminator? Kita nantikan saja.
Eric Cantona Setelah 12 Tahun
Looking for Eric dibesut oleh sutradara Inggris, Ken Loach. Setelah sebelumnya diputar pertama kalinya di Festival Film Cannes, tanggal 12 Juni kemarin film ini mulai diputar di Inggris dan Irlandia.
Film ini berkisah tentang seorang tukang pos yang gila bola bernama Eric Bishop (Steve Evets). Bishop mengalami krisis dalam kehidupannya dan sempat memutuskan untuk bunuh diri sebelum kemudian ia berkhayal bertemu Eric Cantona (dimainkan sendiri oleh Cantona).
Melalui dialog-dialog dengan Cantona, Bishop mulai menemukan lagi kehidupannya. "Seseorang yang tidak berani melempar dadu, tidak akan pernah mendapatkan angka enam," demikian salah satu wejangan filosofis Cantona.
Film Looking for Eric adalah film kesekian yang melibatkan Cantona. Setelah pensiun dari Manchester United tahun 1997, pria Prancis kelahiran 43 tahun lalu itu memang menekuni dunia seni peran.
Cantona mungkin sedang menapaktilasi jejak Vinnie Jones, mantan kapten Wimbledon FC yang kini total menjadi aktor dan sudah menghasilkan puluhan film-film yang populer dan mendapat kritik positif.
Bisa jadi, Looking for Eric akan menjadi obat penawar rindu bagi para penggemar sepakbola secara umum dan juga fans MU untuk melihat lagi aksi lelaki yang pernah dijuluki 'The King' di Old Trafford itu.
"Burung camar mengikuti kapal nelayan karena berpikir akan ada ikan yang dilempar ke laut." Itu adalah salah satu ucapan terkenal dari Cantona saat masih aktif bermain.
Seperti itulah mungkin Cantona saat ini. Meski sudah tidak bermain, pesonanya masih cukup menarik untuk membuat para penggemarnya mengikuti setiap gerak-geriknya.
Sayangnya, para pencinta Cantona di Indonesia tidak bisa menyaksikan bagaimana akting Cantona karena film ini dijadwalkan hanya beredar di beberapa negara Eropa saja.
Carvalho: Saya Mau dengan Mourinho Lagi
"Saya ingin bekerja di Inter Milan bersama (Jose) Mourinho dan memenangi banyak gelar. Sangat sensasional untuk dapat bermain bersamanya lagi," seru Carvalho seperti dilansir The Sun.
Jika nantinya benar-benar akan merapat di San Siro maka Carvalho untuk ketiga kalinya akan bekerjasama dengan Mourinho. Kali pertama keduanya bekerjasama pada tahun 2002 sampai 2004 di FC Porto. Kerja keduanya diakhiri dengan sangat gemilang kala Porto berhasil menjuarai Liga Champions di musim 2003/04.
Di Stamford Bridge keduanya kembali meraih banyak sukses. Meski gagal memenangi Liga Champions, The Blues mereka antar meraih beberapa tropi juara, termasuk dua gelar Premier League.
Kalau kini Carvalho sangat ingin meninggalkan Chelsea dan menjadi bagian dari skuad Nerazzurri, itu karena dia menganggap tak mendapat perlakuan baik dari jajaran petinggi klub. Pesepakbola 31 tahun itu malah mengaku telah disia-siakan "Si Biru".
Andai jadi hijrah ke Milan, Carvalho mungkin juga akan bereuni dengan Deco. Tak banyak terpakai di Chelsea, mantan gelandang Barcelona itu santer dikabarkan bakal kembali menjadi anak asuh The Special One.
"Deco juga berada dalam agenda Inter. Ini merupakan berita yang bagus karena dulu kami telah menikmati musim yang hebat bersama Porto," tandasnya.
Komitmen Pato Pada Milan
Rabu, 10 Juni 2009
Style Ronaldo
Metroseksual. Rasanya itulah istilah yang pantas disematkan kepada Ronaldo yang dikenal suka tampil gaya.
Pada sebuah penampilan terbarunya, pemain andalan Manchester United itu juga tampil tak kalah ngejreng. Dengan celana pendek putih ketat, Ronaldo membalut badannya dengan kemeja biru yang juga tak kalah ketat.
Kalau hanya itu mungkin masih biasa. Tapi Ronaldo lantas memadukan gaya tadi dengan topi warna pink yang dipasang terbalik di atas kepalanya. Lalu, tengok pula telinganya. Di sana terselip sekuntum bunga warna merah jambu.
Mungkin tak sedikit yang bakal mengangkat alis atau justru sampai membelalakkan mata melihat padu-padan busana Ronaldo. Eits, dia sendiri ternyata malah merasa tampil biasa-biasa saja lho.
"Aku heran kenapa sih orang-orang selalu tertarik dengan apa yang aku pakai saat liburan. Tahun lalu, saat aku di LA, semua orang bicara tentang celana pendek ketatku," gugat Ronaldo di The Sun.
"Sudah pernah lihat gaya pakaian orang LA? Aku tuh orang yang berpakaian paling normal di sana. Lagipula, apa salahnya dengan celana pendek ketat? Kelihatannya bagus dan ini lebih baik ketimbang nanti ada guratan terbakar matahari di kaki bagian bawah," sungut pemuda 24 tahun asal Portugal tersebut.
Bukan hanya soal celana Ronaldo membela gayanya. Perkara topi dan bunga yang terkesan tak biasa pun demikian.
"Tahun ini adalah topi pink dengan bunga. Aku pikir tak ada yang keliru dengan gaya ini. Kalau kamu tak nyaman dengan jenis kelaminmu, mungkin kamu takkan memakainya. Tapi aku sangat nyaman jadi tak ada masalah buatku."
"Saat ini pria banyak yang memakai warna pink. Oke, memang tak banyak pria yang memakai bunga, tapi kan berbeda itu bagus," ucap Ronaldo lantang.
Hmm, ada yang mau meniru?